MENGENAL DAN MEMAHAMI TENTANG HYMEN (selaput keperawanan)
Saat pertama kali seorang gadis hilang keperawanannya, maka akan banyak sekali tanggapan dari masyarakat, ada yang simpatik, namun lebih banyak mereka mencibir dan merendahkannya.
Apa yang kebanyakan orang tidak mengerti yang pernah dijawab adalah bahwa Anda tidak peduli dengan wanita tersebut; Anda meminta dari perspektif tradisi budaya yang menyatakan bahwa seorang wanita tidak ada gunanya jika mereka tidak perawan dan juga tidak istri Anda.
Padahal untuk mengetahui perawan atau tidaknya seseorang (dengan prespektif perawan diartikan utuhnya selaput dara/hymen) maka Dokter melakukan pemeriksaan visual dan manual untuk mengamati apakah mereka selaput dara masih utuh - yaitu, untorn. Ini tidak "hilang" seperti bungkus sekali seorang wanita telah melakukan hubungan, hanya akan robek.
Selaput ini letaknya berada pada posisi aman, dalam labia minora Vagina,
Apa yang beberapa orang tidak menyadari, juga, adalah bahwa tidak semua hubungan seksual akan merobek membran ini juga akan menjadi sobek, tentu saja, jika seorang wanita telah di"serang" (baik dengan penis, jari, atau benda tumpul lain ). Hal ini, tentu saja, bukan kesalahan wanita itu dan Anda tidak memiliki urusan menghakimi dia atau menanyakan apakah semua itu telah terjadi padanya.
Gadis atau wanita yang belum membiarkan patnernya untuk memasukkan penis kedalam vaginanya secara umum dianggap perawan. Definisi perawan lainnya adalah gadis atau wanita yang belum melakukan bentuk seksual apapun dengan orang lain dan belum mengenal/ menjejaki dirinya dengan baik. Ajaran agama yang keras menganggap perawan tidak hanya tidak melakukan sex secara phisik tapi juga pikiran tentang seksual. Masih dengan pernyataan perawan yang lain yaitu juga pikiran atau wanita yang mempunyai selaput dara yang utuh. Definisi anda tentang perawan tergantung sudut pandang anda.
Keperawanan kadang kala diterjemahkam sebagai status perkawinan seorang wanita, seorang wanita yang telah menikah dianggap dia sudah tidak perawan (walaupun mungkin dia tidak pernah berhubungan seksual dengan suaminya) akan tetapi yang belum menikah dianggap perawan.
Sebuah mitos yang dikembangkan oleh nenek moyang kita, tanda keperawanan adalah keluarnya darah pada saat malam pertama (kondisi hymem utuh), hal ini mungkin ada benarnya, akan tetapi tidak seluruh hymem memungkinkan mengeluarkan darah pada saat malam pertama.
Istilah keperawanan saat ini diindikasikan dengan adanya selaput dara pada liang vagina seorang wanita. Padahal, definisi sebenarnya dari hilangnya keperawanan adalah sudah masuknya penis ke dalam vagina (penetrasi) atau sudah melakukan hubungan intim. Untuk melakukan pemeriksaan keperawanan umumnya dilakukan dengan memeriksa hymen atau selaput dara.
Selaput dara / hymen adalah selaput membran mukosa yang berada atau menutupi vagina bagian luar. Membran ini bersifat elastis dan bentuknya berbeda-beda. Ada yang berbentuk bulat, pori-pori, dan memiliki septa (batas) di tengahnya.
Berikut adalah jenis selaput dara yang masih utuh.
Pada umumnya selaput ini akan robek pada hubungan seksual yang pertama dimana saat itu terjadi penetrasi (penis masuk ke vagina) dan menyebabkan robekan. Namun untuk jenis hymen yang elastis, mungkin saja tidak terdapat robekan. Perlu diingat bahwa robekan pada selaput dara tidak harus selalu diakibatkan oleh hubungan seksual. Karena strukturnya yang tipis, penggunaan tampon dan olahraga berat juga dapat menyebabkan robekan pada selaput dara.
Berikut gambar selaput dara/hymen yang telah robek. Bandingkan dengan gambar sebelahnya yakni hymen yang masih utuh.
Karena itu, walaupun himen yang utuh mengindikasikan bahwa perempuan itu masih perawan, namun himen yang tidak utuh bukan berarti ia tidak perawan. Ada juga keadaan dimana perempuan sudah berhubungan intim, namun himennya masih utuh, yang disebut himen yang elastis. Karena itu konsep yang perlu digunakan di sini adalah keperawanan hilang saat seseorang melakukan hubungan intim. Hal ini juga berlaku untuk pria, yang jika sudah pernah melakukan masturbasi namun belum melakukan hubungan intim, berarti pria tersebut masih perawan.
Untuk mengetahui apakah himen masih utuh atau tidak walau sudah pernah melakukan hubungan intim dapat dilakukan dengan memeriksakan diri ke dokter, baik dokter umum maupun dokter kebidanan dan kandungan. Dokter akan memeriksa dengan cara melihat langsung bagian depan kemaluan/vagina untuk melihat kondisi hymen.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar secara jujur.....