KISAH INCEST YANG MENJADI INSPIRASIKU (Kejadian 19 )

Menurut catatan Alkitab dalam Kitab Kejadian pasal 19, bani Amon dan Moab adalah keturunan 2 putra Lot (keponakan Abraham), yang masing-masing dilahirkan dari kedua putrinya sendiri. Dikisahkan bahwa setelah kehancuran kota Sodom dan Gomora, pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan. Sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya. Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon.[5] Alkitab menyebut bani Amon dan bani Moab sebagai "bani Lot" (misalnya Ulangan 2:19).
Dalam Alkitab dicatat pertikaian terus menerus antara bani Amon dan Israel. Di Kitab Keluaran tertulis bahwa bangsa Israel dilarang oleh bani Amon melalui wilayah mereka.[6] Di Kitab Hakim-hakim, bani Amon bekerja sama dengan Eglon, raja Moab melawan bangsa Israel. Serangan-serangan bani Amon terhadap orang-orang Israel yang tinggal di sebelah timur sungai Yordan menjadi alasan pemersatu suku-suku di bawah Saul.[7]
·            
1.      Menurut 1 Raja-raja 14:21-31 (= 2 Tawarikh 12:13), Naamah, orang Amon adalah satu-satunya istri Salomo yang ditulis namanya di Alkitab dan yang melahirkan penerus tahta Salomo, raja Rehabeam.[8]
2.      Orang-orang Amon menimbulkan problem besar bagi orang-orang Farisi karena banyak pernikahan campur bangsa Israel dengan perempuan Amon (dan Moab) di zaman Nehemia.[9] Perempuan-perempuan ini tidak masuk dulu ke dalam agama Yahudi, sehingga anak-anak mereka tidak dianggap bangsa Yahudi. Identitas sejumlah suku menjadi hilang, karena pendudukan Asyur, sehingga orang-orang diperlakukan sebagai orang bukan-Yahudi, meskipun dapat masuk menjadi agama Yahudi tanpa halangan.
Babylonian Talmud mencatat bahwa legitimasi Daud menjadi raja Israel sempat digugat, karena ia masih keturunan Rut, seorang Moab. Dikatakan bahwa Doeg, orang Edom adalah sumber gugatan ini dengan pernyataan bahwa mengingat Daud diturunkan dari orang yang tidak boleh menikah masuk ke dalam bangsa Israel, keturunan laki-lakinya tidak dapat digolongkan sebagai suku Yehuda (yaitu suku keluarga Daud). Akibatnya, Daud seharusnya tidak boleh menjadi raja, maupun menikah dengan perempuan Yahudi (karena berdarah Moab). Nabi Samuel disebutkan menulis Kitab Rut untuk mengingatkan orang-orang akan hukum Taurat yang asli dimana perempuan Moab dan Amon diijinkan untuk masuk menjadi orang Yahudi (convert) dan menikah demgam pria Yahudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH KISAH (ilustrasi) SAAT AKU KEHILANGAN KEPERAWANAN

BAPAK KOSKU YANG NAKAL